Pertemuan
dan perpisahan menjadi salah satu skenario hidup yang akan dilalui anak
manusia. Siapapun yang kita temui disepanjang kehidupan ini tentunya semua
tidak terjadi melainkan Allah telah menuliskan takdir atas pertemuan dan
perpisaan tersebut. Ceremonial pertemuan terkadang tidak seindah dan mengharu
biru selayaknya kala perpisahan itu datang. Pernah ku bertanya pada teman di
bangku SMA dulu , kenapa bisa demikian? Dia menjawab, karena dengan perpisahan
itulah, kita akan mengetahui betapa berharganya pertemuan kita dengan orang
tersebut.
Pernah
disuatu waktu dalam acara keakhwatan di kampusku, disaat semua adik-adikku
menangis saat melepaskan kepergian akhwat yang lain berangkat KKN ke luar
daerah. Saat kami saling menyampaikan pesan satu sama lain untuk saling
istiqomah, maka ku masih ingat apa yang disampaikan oleh ku pada saat itu. Ku
berpesan “adikku, janganlah engkau terlalu bersedih akan kepergian kami.
Sesungguhnya kepergian kami hanyalah sebentar dan tunggulah kami karena kami
akan kembali ditengah kalian. Adikku, lihatlah airmata yang menangis ini
bukanlah airmata kesedihan akan perpisahan kita pada hari ini. Akan tetapi
tiba-tiba ku mengenang kisah para sahabat menjelang ditinggal oleh Rasulullah
saw. Jika saat ini hati kita sedang dirundung kedukaan akan perpisahan ini.
Sungguh ku dan kita semua pasti tidak akan bisa membayangkan bagaimana kedukaan
yang lebih dirasakan oleh para sahabat ketika itu. Sehingga bersabarlah dan
saling mendoakanlah kita satu sama lain agar kelak ketika kami kembali ukhti
mendapatkan kami tetap istiqomah dan demikian pula sebaliknya”
Saudaraku, kisahku diatas mungkin bukanlah kisah menarik
untuk disimak. Dan bukan untuk itu, tulisan ini ku buat. Ada sebuah kisah yang
ingin ku sampaikan. Kisah yang begitu menyentuh, setidaknya ini menurutku,
karena walau beberapa kali ku membaca atau mendengarnya, selalu saja
mendung tak bisa ku tepis dari hatiku. Setegar apapun diri ini, ku tidak
menahan luapan airmata yang terbendung. Semoga bisa menambah mahabbah kita…
Diriwayatkan bahwa surah Al-Maaidah ayat 3 diturunkan pada
sesudah waktu asar yaitu pada hari Jumaat di padang Arafah pada musim haji
penghabisan (Wada'). Pada masa itu Rasulullah SAW berada di Arafah di atas
unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah SAW tidak begitu jelas penerimaannya
untuk mengingati isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian
Rasulullah SAW bersandar pada unta beliau, dan unta beliau pun duduk
perlahan-lahan. Setelah itu turun malaikat Jibril AS dan berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari
ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan
oleh Allah SWT dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Oleh itu kamu
kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari
terakhir aku bertemu dengan kamu."
Setelah Malaikat Jibril AS pergi maka Rasulullah SAW pun
berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah.Setelah Rasulullah SAW
mengumpulkan para sahabat beliau, maka Rasulullah SAW pun menceritakan apa yang
telah diberitahu oleh malaikat Jibril AS. Apabila para sahabat mendengar hal
yang demikian maka mereka pun gembira sambil berkata:"Agama kita telah
sempurna. Agama kila telah sempurna."
Ketika Abu Bakar ra. mendengar keterangan Rasulullah SAW
itu, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu
mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar ra. menangis dari pagi
hingga ke malam. Kisah tentang Abu Bakar ra. menangis telah sampai kepada para
sahabat yang lain, maka berkumpullah para sahabat di depan rumah Abu Bakar ra.
dan mereka berkata: "Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu
menangis sehingga begini sekali keadaanmu? Seharusnya kamu merasa gembira sebab
agama kita telah sempuma."Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat maka
Abu Bakar ra. pun berkata, "Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu
tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahwa apabila sesualu
perkara itu telah sempuma maka akan kelihatanlah akan kekurangannya. Dengan
turunnya ayat tersebut bahwa ia menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah
SAW. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi janda."
Setelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar ra. maka
sadarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar ra., lalu mereka menangis
dengan sekuat-kuatnya. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang
lain, maka mereka pun terus memberitahu Rasulullah SAW tentang apa yang mereka
lihat itu.Berkata salah seorang dari para sahabat, "Ya Rasulullah SAW,
kami baru kembali dari rumah Abu Bakar ra. dan kami dapati banyak orang
menangis dengan suara yang kuat di depan rumah beliau." Apabila Rasulullah
SAW mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah muka Rasulullah SAW
dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar ra.. Setelah Rasulullah
SAW sampai di rumah Abu Bakar ra. maka Rasulullah SAW melihat kesemua mereka
yang menangis dan bertanya, "Wahai para sahabatku, kenapakah kamu semua
menangis?."
Kemudian Ali ra. berkata, "Ya Rasulullah SAW, Abu
Bakar ra. mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu
telah dekat. Adakah ini benar ya Rasulullah?” Lalu Rasulullah SAW berkata:
"Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar ra. adalah benar, dan sesungguhnya
waktu untuk aku meninggalkan kamu semua telah dekat". Setelah Abu Bakar
ra. mendengar pengakuan Rasulullah SAW, maka ia pun menangis sekuat tenaganya
sehingga ia jatuh pingsan. Sementara 'Ukasyah ra. berkata kepada Rasulullah
SAW, 'Ya Rasulullah, waktu itu saya anda pukul pada tulang rusuk saya. Oleh itu
saya hendak tahu apakah anda sengaja memukul saya atau hendak memukul unta
baginda." Rasulullah SAW berkata: "Wahai 'Ukasyah, Rasulullah SAW
sengaja memukul kamu." Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Bilal ra.,
"Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fathimah dan ambilkan tongkatku ke
mari."
Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fathimah sambil
meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata, "Rasulullah telah menyediakan
dirinya untuk dibalas (diqishash)." Setelah Bilal sampai di rumah Fathimah
maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fathimah ra. menyahut
dengan berkata: "Siapakah di pintu?." Lalu Bilal ra. berkata: "Saya Bilal, saya
telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW unluk mengambil tongkat beliau." Kemudian
Fathimah ra. berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta
tongkatnya." Berkata Bilal ra.: "Wahai Fathimah, Rasulullah SAW telah
menyediakan dirinya untuk diqishash." Bertanya Fathimah ra. lagi:
"Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash
Rasulullah SAW?" Bilal ra. tidak menjawab perlanyaan Fathimah ra., Setelah
Fathimah ra. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun membawa tongkat itu
kepada Rasulullah SAW Setelah Rasulullah SAW menerima tongkat tersebut dari
Bilal ra. maka beliau pun menyerahkan kepada 'Ukasyah.
Melihatkan hal yang demikian maka Abu Bakar ra. dan Umar
ra. tampil ke depan sambil berkata: "Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu
qishash baginda SAW tetapi kamu qishashlah kami berdua." Apabila
Rasulullah SAW mendengar kata-kata Abu Bakar ra. dan Umar ra. maka dengan
segera beliau berkata: "Wahai Abu Bakar, Umar duduklah kamu berdua,
sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatnya untuk kamu berdua."
Kemudian Ali ra. bangun, lalu berkata, "Wahai 'Ukasyah! Aku adalah orang
yang senantiasa berada di samping Rasulullah SAW oleh itu kamu pukullah aku dan
janganlah kamu menqishash Rasulullah SAW" .Lalu Rasulullah SAW berkata,
"Wahai Ali duduklah kamu, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatmu
dan mengetahui isi hatimu." Setelah itu Hasan dan Husin bangun dengan
berkata: "Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu
Rasulullah SAW, kalau kamu menqishash kami sama dengan kamu menqishash
Rasulullah SAW"
Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah SAW pun berkata,
"Wahai buah hatiku duduklah kamu berdua." Berkata Rasulullah SAW
"Wahai 'Ukasyah pukullah saya kalau kamu hendak memukul." Kemudian
'Ukasyah berkata: "Ya Rasulullah SAW, anda telah memukul saya sewaktu saya
tidak memakai baju." Maka Rasulullah SAW pun membuka baju. Setelah
Rasulullah SAW membuka baju maka menangislah semua yang hadir. Setelah 'Ukasyah
melihat tubuh Rasulullah SAW maka ia pun mencium beliau dan berkata, "Saya
tebus anda dengan jiwa saya ya Rasulullah SAW, siapakah yang sanggup memukul
anda. Saya melakukan begini adalah sebab saya ingin menyentuh badan anda yang
dimuliakan oleh Allah SWT dengan badan saya. Dan Allah SWT menjaga saya dari
neraka dengan kehormatanmu."Kemudian Rasulullah SAW berkata,
"Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga,
inilah orangnya." Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas
kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para
jemaah pun berkata, "Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar
bagimu, engkau telah memperolehi derajat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah
SAW di dalam syurga."
Ketika ajal Rasulullah SAW makin dekat maka beliau pun
memanggil para sahabat ke rumah Aisyah ra. dan beliau berkata: "Selamat
datang kamu semua semoga Allah SWT mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada
kamu semua agar kamu semua bertaqwa kepada Allah SWT dan mentaati segala perintahnya.
Sesungguhnya hari perpisahan antara saya dengan kamu semua hampir dekat, dan
dekat pula saat kembalinya seorang hamba kepada Allah SWT dan menempatkannya di
syurga. Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl
bin Abbas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong
keduanya. Setelah itu kamu kafanilah aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu
semua menghendaki, atau kafanilah aku dengan kain yaman yang putih. Apabila
kamu memandikan aku, maka hendaklah kamu letakkan aku di atas balai tempat
tidurku dalam rumahku ini. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar
meninggalkan aku. Pertama yang akan menshalatkan aku ialah Allah SWT, kemudian
yang akan menshalat aku ialah Jibril AS, kemudian diikuti oleh malaikat Israfil,
malaikat Mikail, dan yang akhir sekali malaikat lzrail berserta dengan semua
para pembantunya. Setelah itu baru kamu semua masuk bergantian secara
berkelompok bershalat ke atasku."
Setelah para sahabat mendengar ucapan yang sungguh menyayat
hati itu maka mereka pun menangis dengan nada yang keras dan berkata, "Ya
Rasulullah SAW anda adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk
semua, yang mana selama ini anda memberi kekuatan dalam penemuan kami dan
sebagai penguasa yang menguruskan perkara kami. Apabila anda sudah tiada nanti
kepada siapakah akan kami tanya setiap persoalan yang timbul
nanti?."Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah para sahabatku,
aku tinggalkan kepada kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang, dan telah
aku tinggalkan kepada kamu semua dua penasihat yang satu daripadanya pandai
bicara dan yang satu lagi diam saja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan
yang diam itu ialah maut. Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit di antara
kamu, maka hendaklah kamu semua kembali kepada Al-Quran dan Hadis-ku dan
sekiranya hati kamu itu berkeras maka lembutkan dia dengan mengambil pelajaran
dari mati."
Setelah Rasulullah SAW berkata demikian, maka sakit
Rasulullah SAW bermula. Dalam bulan safar Rasulullah SAW sakit selama 18 hari
dan sering diziarahi oleh para sahabat. Dalam sebuah kitab diterangkan bahwa
Rasulullah SAW diutus pada hari Senin dan wafat pada hari Senin. Pada hari
Senin penyakit Rasulullah SAW bertambah berat, setelah Bilal ra. menyelesaikan
azan subuh, maka Bilal ra. pun pergi ke rumah Rasulullah SAW. Sesampainya Bilal
ra. di rumah Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun memberi salam,
"Assalaamuualaika ya rasulullah." Lalu dijawab oleh Fathimah ra.,
"Rasulullah SAW masih sibuk dengan urusan beliau." Setelah Bilal ra.
mendengar penjelasan dari Fathimah ra. maka Bilal ra. pun kembali ke masjid
tanpa memahami kata-kata Fathimah ra. itu. Apabila waktu subuh hampir hendak
lupus, lalu Bilal pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah SAW dan memberi salam
seperti permulaan tadi, kali ini salam Bilal ra. telah di dengar oleh
Rasulullah SAW dan baginda berkata, "Masuklah wahai Bilal, sesungguhnya
penyakitku ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakar mengimamkan
shalat subuh berjemaah dengan mereka yang hadir." Setelah mendengar
kata-kata Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun berjalan menuju ke masjid sambil
meletakkan tangan di atas kepala dengan berkata: "Aduh
musibah."
Setelah Bilal ra. sarnpai di masjid maka Bilal ra. pun
memberitahu Abu Bakar tentang apa yang telah Rasulullah SAW katakan kepadanya.
Abu Bakar ra. tidak dapat menahan dirinya apabila ia melihat mimbar kosong maka
dengan suara yang keras Abu Bakar ra. menangis sehingga ia jatuh pingsan.
Melihatkan peristiwa ini maka riuh rendah tangisan sahabat dalam masjid,
sehingga Rasulullah SAW bertanya kepada Fathimah ra.; "Wahai Fathimah
apakah yang telah berlaku?." Maka Fathimah ra. pun berkata:
"Kekecohan kaum muslimin, sebab anda tidak pergi ke masjid." Kemudian
Rasulullah SAW memanggil Ali ra. dan Fadhl bin Abas ra., lalu Rasulullah SAW
bersandar kepada kedua mereka dan terus pergi ke masjid. Setelah Rasulullah SAW
sampai di masjid maka beliau pun bershalat subuh bersama dengan para jemaah.
Setelah selesai shalat subuh maka Rasulullah SAW pun
berkata, "Wahai kaum muslimin, kamu semua senantiasa dalam pertolongan dan
pemeliharaan Allah, oleh itu hendaklah kamu semua bertaqwa kepada Allah SWT dan
mengerjakan segala perintahnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini
dan kamu semua, dan hari ini adalah hari pertama aku di akhirat dan hari
terakhir aku di dunia." Setelah berkata demikian maka Rasulullah SAW pun
pulang ke rumah beliau. Kemudian Allah SWT mewahyukan kepada malaikat lzrail
AS, "Wahai lzrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa,
dan apabila kamu hendak mencabut ruhnya maka hendaklah kamu melakukan dengan
cara yang paling lembut sekali. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta
izinlah lerlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masuklah kamu ke
rumahnya dan kalau ia tidak mengizinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali
padaku."
Setelah malaikat lzrail mendapat perintah dari Allah SWT
maka malaikal lzrail pun turun dengan menyerupai orang Arab Badwi. Setelah
malaikat lzrail sampai di depan rumah Rasulullah SAW maka ia pun memberi salam,
"Assalaamu alaikum yaa ahla baitin nubuwwati wa ma danir risaalati a
adkhulu?" (Mudah-mudahan keselamatan tetap untuk kamu semua sekalian,
wahai penghuni rumah nabi dan sumber risaalah, bolehkan saya masuk?)
Ketika Fathimah mendengar orang memberi salam maka ia-pun
berkata; "Wahai hamba Allah, Rasulullah SAW sedang sibuk sebab sakitnya
yang semakin berat." Kemudian malaikat lzrail berkata lagi seperti
dipermulaannya, dan kali ini seruan malaikat itu telah didengar oleh Rasulullah
SAW dan Rasulullah SAW bertanya kepada Fathimah ra., "Wahai Fathimah,
siapakah di depan pintu itu." Maka Fathimah ra. pun berkata, "Ya
Rasulullah, ada seorang Arab badwi memanggil mu, dan aku telah katakan
kepadanya bahwa anda sedang sibuk sebab sakit, sebaliknya dia memandang saya
dengan tajam sehingga terasa menggigil badan saya." Kemudian Rasulullah
SAW berkata; "Wahai Fathimah, tahukah kamu siapakah orang itu?."
Jawab Fathimah, "Tidak ayah."
"Dia adalah malaikat lzrail, malaikat yang akan
memutuskan segala macam nafsu syahwat yang memisahkan perkumpulan-perkumpulan
dan yang memusnahkan semua rumah serta meramaikan kubur."Fathimah ra.
tidak dapat menahan air matanya lagi setelah mengetahui bahwa saat perpisahan
dengan ayahandanya akan berakhir, dia menangis sepuas-puasnya. Apabila
Rasulullah SAW mendengar tangisan Fathimah ra. maka beliau pun berkata:
"Janganlah kamu menangis wahai Fathimah, engkaulah orang yang pertama
dalam keluargaku akan bertemu dengan aku."
Kemudian Rasulullah SAW pun mengizinkan malaikat lzrail
masuk. Maka malaikat lzrail pun masuk dengan mengucap, "Assalamuaalaikum
ya Rasulullah."Lalu Rasulullah SAW menjawab: "Wa alaikas saalamu,
wahai lzrail engkau datang menziarahi aku atau untuk mencabut ruhku?"Maka
berkata malaikat lzrail: "Kedatangan saya adalah untuk menziarahimu dan
untuk mencabut ruhmu, itupun kalau engkau izinkan, kalau engkau tidak izinkan
maka aku akan kembali." Berkata Rasulullah SAW, "Wahai lzrail, di manakah
kamu tinggalkan Jibril?"Berkata lzrail: "Saya tinggalkan Jibril di
langit dunia, para malaikat sedang memuliakan dia." Tidak beberapa lama
kemudian Jibril AS pun turun dan duduk di dekat kepala Rasulullah SAW. Apabila
Rasulullah SAW melihat kedatangan Jibril AS maka Rasulullah SAW pun berkata:
"Wahai Jibril, tahukah kamu bahwa ajalku sudah dekat"Berkata Jibril
AS, "Ya aku tahu."
Rasulullah SAW bertanya lagi, "Wahai Jibril, beritahu
kepadaku kemuliaan yang menggembirakan aku disisi Allah SWT" .Berkata
Jibril AS, "Sesungguhnya semua pintu langit telah dibuka, para malaikat
bersusun rapi menanti ruhmu dilangit. Kesemua pintu-pintu syurga telah dibuka,
dan kesemua bidadari sudah berhias menanti kehadiran ruhmu."Berkata
Rasulullah SAW: "Alhamdulillah, sekarang kamu katakan pula tentang umatku
di hari kiamat nanti."Berkata Jibril AS, "Allah SWT telah berfirman
yang bermaksud :
"Sesungguhnya aku telah melarang semua para nabi masuk
ke dalam syurga sebelum engkau masuk terlebih dahulu, dan aku juga melarang semua
umat memasuki syurga sebelum umatmu memasuki syurga." Berkata Rasulullah
SAW: "Sekarang aku telah puas hati dan telah hilang rasa susahku."
Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Wahai lzrail, mendekatlah kamu
kepadaku." Setelah itu Malaikat lzrail pun memulai tugasnya, apabila ruh
beliau sampai pada pusat, maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril,
alangkah dahsyatnya rasa mati." Jibril AS mengalihkan pandangan dari
Rasulullah SAW apabila mendengar kata-kata beliau itu. Melihatkan telatah
Jibril AS itu maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril, apakah kamu
tidak suka melihat wajahku?" Jibril AS berkata: "Wahai kekasih Allah,
siapakah orang yang sanggup melihat wajahmu dikala kamu dalam sakaratul
maut?"
Anas bin Malik ra. berkata: "Apabila ruh Rasulullah
SAW telah sampai di dada beliau telah bersabda:"Aku wasiatkan kepada kamu
agar kamu semua menjaga shalat dan apa-apa yang telah diperintahkan ke
atasmu." Ali ra. berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika
menjelang saat-saat terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua
kali, dan saya meletakkan telinga, saya dengan Rasulullah SAW berkata:
"Umatku, umatku."
Telah bersabda Rasulullah SAW bahwa: "Malaikat Jibril
AS telah berkata kepadaku; "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah SWT telah
menciptakan sebuah laut di belakang gunung Qaf, dan di laut itu terdapat ikan
yang selalu membaca selawat untukmu, kalau sesiapa yang mengambil seekor ikan
dari laut tersebut maka akan lumpuhlah kedua belah tangannya dan ikan tersebut
akan menjadi batu."
Subhanallah betapa agungnya kisah diatas. Begitu banyak
ibroh yang bisa dipetik. Salah satunya adalah bagaimana rasul dan sahabat
mengajarkan kepada kita tentang betapa kecintaan kepada sesama manusia (terlebih
kepada rasul mulia) yang dibangun atas pondasi iman dan ketakwaan insya Allah
akan berbuah syurga. Boleh jadi dalam kehidupan dunia ini, suatu waktu kita
akan dipisahkan namun kita berharap semoga kita bisa dikumpulkan kembali
dalam Jannah-Nya. Allahu a'lam bi Showab
Sumber inspirasi: Kejadian
hidup yang telah dan akan ku lewati pekan depan.
Untuk saudariku yang akan
pergi, smoga ukhuwah yang terjalin cukuplah Allah sebaik-baik Zat Pemelihara yang menjaganya. Keep Istiqomah!!!
0 komentar:
Posting Komentar