Jiwa-Jiwa Yang Khusyu'


Saudaraku,
Dizaman sekarang ini, sangatlah sedikit sekali orang yang memiliki jiwa yang khusyu’.  Hambarnya iman dan miskinnya ilmu membuat hati semakin sempit, jiwa tidak menjadi tenang…sedikit saja cobaan hidup membuat hidup diliputi rasa pesimis dan cemas.Tidak ada gairah apalagi ghiroh (semangat). Lihatlah disana betapa banyak saudara-saudara kita yang harus menghabiskan hari-harinya di rumah sakit jiwa karena terperosoknya jiwa dalam kesulitan hidup yang begitu besar bagi mereka.  Kita harus siap menampung curhat mereka yang terkadang tidak sepenuhnya kita pahami. Kisah hidup mereka begitu sangat baik untuk dijadikan pelajaran hidup. Minimal, agar tidak berakhir seperti mereka...ups!!!  saya serius, pelajaran untuk bisa menyikapi apapun permasalahan hidup dengan hati yang lapang penuh kekhusyuan.
Saudaraku,
Salah satu kedudukan yang mesti diraih oleh orang-orang mukmin, adalah kedudukan orang-orang yang khusyu'. Allah Subhanahu wata'ala memberi kabar gembira terhadap orang-orang yang khusyu' sebagaimana firman Allah dalam Alqur'an :

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ ۞ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyu' dalam sholatnya" (QS.Almukminun:1-2).

Saudaraku,
Orang-orang yang khusyu' adalah orang-orang yang mempunyai keyakinan yang kuat bahwa dia akan berjumpa dengan Allah dan dia akan kembali untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya kepada Allah Subhanahu wata'ala. Sebagaimana firman Allah dalam Alqur'an :
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ ۞ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُوا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

"Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat. dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.Yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Rabbnya dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya" (Albaqarah : 45-46).
Saudaraku,

Allah ta'ala, memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk mempunyai sifat khusyu'. Sebaliknya, Allah ta'ala menyebut orang-orang yang tidak mempunyai sifat khusyu' akan terancam 2 bahaya yang besar yang akan membinasakan dirinya yaitu hati yang keras dan akan menjadi orang yang fasik.

 Allah Subhanahu wata'ala berfirman dalam Alqur'an :
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk khusyu'/tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Alkitab kepadanya, lalu berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang yang fasik ( QS. Alhadid : 16 ).

Sesungguhnya ayat di atas memberikan gambaran bahwa orang-orang yang mempunyai hati yang khusyu', dia akan selalu dalam keadaan mengingat kepada Allah sehingga menjadikan hatinya akan hidup, lembut dan lunak sehingga hidayah Allah akan selalu datang kepadanya. Sebaliknya orang yang hatinya lalai dari mengingat Allah serta tidak meyakini perjumpaan dengan Allah maka hatinya akan menjadi mati, keras dan gelap serta jauh dari hidayah Allah Subhanahu wata'ala. Sehingga pada akhirnya Allah akan menjadikan orang tersebut akan lupa terhadap dirinya sendiri…
Allah Subhanahu wata'ala.  dalam firmanNya :

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ أُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

" Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. mereka itulah orang-orang yang fasik " (QS. Alhasyr : 19 ).

Saudaraku,

Orang yang khusyu' hatinya adalah orang yang selalu menghadirkan dalam hatinya bahwa dia akan berjumpa dengan Allah untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya kepada Allah . Hatinya senantiasa akan hadir dan selalu terjaga oleh keyakinannya tersebut. Maka buahnya adalah dia akan selalu berhati-hati dalam setiap tindak tanduknya. Dia akan menjadi orang yang penuh prasangka baik kepada Allah dan dia akan menjadi orang yang serius dan sungguh-sungguh untuk mempersiapkan bekal dalam kehidupannya...tidak pernah lelah menyiapkan amalan terbaiknya (ahsanu amala) sepanjang hidupnya. sebagaimana firman Allah dalam Alqur'an :
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun "(QS.Almulk :2).


Hari ke hari dia akan berusaha menyempurnakan amal-amal kebaikannya, dia akan merasa risau jika dia meninggalkan atau mengurangi kewajibannya, yang itu merupakan hak Allah, sehingga pada titik terakhir dalam kehidupannya, dia akan berjumpa kepada Allah dengan amal terbaik yang telah dilakukannya. Inilah makna salah satu do'a Rosululloh Sholollohu alaihi wasallam:  " Ya Allah jadikanlah hari yang paling indah bagiku adalah hari ketika aku berjumpa denganMU dan jadikanlah amalku yang terbaik sebagai penutupnya ".

Saudaraku,
Begitu banyak profil orang-orang saleh yang memiliki jiwa yang khusyu’ yang bisa kita contohi. Seperti  profil nabi Zakaria dan istrinya sebagaimana firmanNya dalam Alqur’an :
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَباً وَرَهَباً وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

“Maka Kami memperkenankan do’anya, dan Kami menganugrahkan kepadanya Yahya dan jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo’a kepada Kami dengan harap dan cemas dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami “ (Al-anbiya’ : 90 ).

Dari ayat diatas memberikan gambaran tentang sifat orang yang khusyu’ yaitu: Bersegera dalam mengerjakan kebaikan. Karena dia memahami akan pentingnya amal soleh dan terbatasnya waktu yang diberikan Allah kepada dirinya. Dia tidak akan menunda-nunda amal. Serta Berdo’a kepada Allah dengan harap dan cemas. Cemas karena dosa-dosa yang telah diperbuatnya, yang itu akan membinasakannya. Cemas karena takut kalau amal-amal kebaikannya tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu wata'ala. Adapun Harapnya seorang mukmin adalah Harapan akan ampunan Allah Subhanahu wata'ala dan harapan akan rahmat Allah, karena hanya karena rahmat Allahlah yang akan memasukkan dirinya kedalam jannah.

Saudaraku,
Semoga  Allah memasukkan kita dalam golongan orang-orang yang khusyu'. Allahumma amin
Allahu a’lam bi Showab.

Inspirasi: Ayat-ayat Allah dan pengalaman usai jaga di Rumah Sakit Jiwa Samarinda. 
Ditulis dini hari.


0 komentar:

Posting Komentar