Siang ini, Samarinda seakan
membara. Matahari memancarkan panasnya tepat diatas langit-langit kota. Arakan awan
seakan menghindar untuk memberikan naungan kepada makhluk bumi yang ada
dibawahnya. Sejuk angin serasa tidak mampu meredupkan terik sang bola panas
tersebut. Jika sudah seperti ini, berada di rumah dan menikmati minuman dingin
atau berada di depan kipas angin menjadi pilihan terbaik. Beberapa hari ini
cuaca di Samarinda tidak menentu. Hujan lebat di susul panas terik membuat
regulator suhu tubuh menjadi kepayahan menyesuaikan diri.
Mungkin itulah yang
dirasakan Auriya. Sudah 4 hari gadis itu mengalami laringitis dan sepertinya
sekarang gejala konjungtivitas mulai dialaminya juga. Tubuhnya tidak fit dan
serasa ingin beristirahat saja dirumah jika meminta ijin sakit begitu mudah
didapatkan selama coas. Walaupun pagi ini temperature suhunya menunjukkan angka
37,8oC dan vertigo ringan, Auriya tetap memaksakan diri untuk
berangkat menjalani rutinitasnya seperti hari-hari sebelumnya.Perjalanan jauh
dari rumah menuju rumah sakit harus ditempuh tiap hari kurang lebih 1,5 jam.
Debu dari truk-truk mengangkut bahan bangunan, gas beracun dari sisa pembakaran
kendaraan bermotor , kemacetan jalan ketika melewati kerumunan pasar
tradisional terbesar kedua di kota ini menjadi pemandangan yang harus
dinikmati.
Tidak ada yang istimewa
dari kegiatan praktek hari ini. Setelah selesai ilmiah pagi, visit pasien di
ruangan inap hingga mengikuti stase poli semuanya terasa begitu berat dengan
kondisi tubuh seperti saat ini. ingin sekali waktu dinas selesai dan
beristirahat dirumah. Tiba-tiba SMS masuk ke HPnya…
“Aslm. Ukhtifiillah,
hadiri tatsqif Tafsir QS. Al Insan sore
ini pukul 16.30 di tempat biasa.” Ternyata SMS dari Murobbi Auriya.
“Waslm. Insya
Allah ana datang. Syukron ustadzah.”Terlihat Auriya begitu cekat membalas SMS dari
Murobbi yang sangat ia cintai itu.
Sangatlah sulit untuk mengatakan “tidak” pada
wanita yang telah dianggapnya sebagai ibu selama merantau di kota ini. Bagi
Auriya, murobbi merupakan sosok yang sangat berjasa yang membuat dirinya bisa
menjadi seperti sekarang. Baginya, murobbinya adalah orang pertama yang menjadi
tempat curhat terhadap permasalahan yang dihadapinya. Bahkan bagi Auriya, kelak
ketika ia ingin menikah maka ia akan mempercayakan kepada Murobbinya yang akan menjadi
perantara untuk menentukan orang yang tepat dengan dirinya. Mengingat selama
ini, hanya murobbinyalah satu-satunya orang yang tahu persis tentang kualitas
dirinya. Menemukan pasangan yang memiliki pemahaman yang sama memandang
tarbiyah dan memiliki visi-misi dakwah yang sama merupakan hal yang turut menentukan
keistiqomahan seorang akhwat dalam perannya dalam dakwah ini ketika telah
berumah tangga. Begitulah nasihat yang pernah disampaikan sang murobbi kepada
Auriya. Dan itulah yang menjadi impian Auriya dan semua akhwat yang tertarbiyah.,,
Kini jam dinas telah selesai. Auriya
bersiap-siap untuk pulang. Perjalanan pulang yang cukup jauh dan hadir ke
agenda tatsqif sore ini membuat gadis itu tidak mau memperlambatkan
pergerakannya. Segera dirapikan semua buku, peralatan dan jas-nya dan
dimasukkan ke dalam tas. “Masih ada 1 jam dari Rumah sakit menuju tempat acara.
Moga bisa sampai tepat waktu” Gumam Auriya dalam hati.
Teriknya panas matahari membuat ilusi riak
air sepanjang perjalanan. Diperempatan lampu merah terlihat seorang bapak muda
penjual koran sedang mengusap keringat dari sisi-sisi wajahnya. Benar-benar
sangat panas. Sesekali Auriya pun melakukan yang sama. Jadi
terkenang tentang sebuah kisah tentang Rasulullah mulia ketika pulang dari
melakukan perjalanan di panas hari yang sangat terik. Meneguk segelas air untuk
menghilangkan dahaga merupakan kenikmatan yang tiada tara saat itu. Namun, apa
yang dikatakan Rasullullah sesaat sebelum meminum air putih tersebut. “Andaikan
saja kecintaan/kenginanku untuk menikmati segelas air putih ini lebih aku sukai
dibandingkan keinginanku terhadap Engkau ya Allah, maka sungguh ku hanya akan
memilih Mu dan meninggalkan ini”. “Allahumma solli ala Sayyidina Muhammad wa
ala ali sayyidina Muhamamad”. Auriya bersholawat….
Bersambung
***
4 komentar:
masih menunggu "kelanjutanx" dan ingin melihat bagaimana "akhirnya"....
salam khomeini.
sepertinya kelanjutan ceritanya akan lama dipublish.pekan depan sangat full. butuh konsentrasi dan hati yang khusyu tuk menuntaskan cerbung ini.maklum kisah fiktif:)
moga ada ibroh yang bisa diambil dari Auriya
*Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu yang mengatakan bahwa - “Apabila kamu merasa kagum dengan seorang wanita, ingatlah kejelekan-kejelekannya!” Begitupula sebaliknya, bila kamu kagum pada seorang lelaki, ingatlah kejelekan-kejelekannya! Bukan brmaksud mencari-cari kekurangannya, hanya supaya kamu berhenti untuk memikirkan dia. Karena bila setan mengetahuinya, rasa kagum itu bisa berubah menjadi cinta yang tidak seharusnya!
Making Money - Work/Tennis: The Ultimate Guide
The way you would expect from หารายได้เสริม betting on the jancasino tennis matches https://jancasino.com/review/merit-casino/ of tennis www.jtmhub.com is to bet on the player you like most. https://septcasino.com/review/merit-casino/ But you also need a different
Posting Komentar