Kepada saudaraku yang ana cintai karena
Allah. Tak terasa kita telah sampai di ujung perjuangan kita di sini,
departemen yang ana cintai dan bidang yang pertama kali ana masuki ketika ana
berorganisasi. Pertama ana sadar saudaraku bahwa ana bukanlah orang yang
sempurna. Ana sadar ana banyak memiliki kekurangan bahkan sering mengabaikan
tugas yang diamanahkan kepada ana. Karena itu dengan kerendahan diri dan
ketulusan hati yang paling dalam ana mohon maaf atas itu semua.
Saudaraku, ana sadar suatu saat ana akan
merindukan syuro-syuro kita, canda, kekecewaan dan keseriusanmu. Ana akan
sangat menginginkan suasana itu kembali. Karena itu saudaraku, ana berdoa agar
suatu saat kita berjumpa kembali untuk mengenang masa indah perjuangan kita
baik itu ketika kita diberi hidup maupun nanti ketika telah berada di syurganya
Allah (insya Allah).
Saudaraku, ana begitu mencintai dakwah dan
perjuangan maka doakan ana tetap istiqomah bersamanya dan ana juga berdoa agar kau
istiqomah bersamanya. Ana teringat ketika seorang sahabat berdoa, “Ya Allah,
jadikanlah hamba termasuk orang-orang yang sedikit” dan sahabat yang lain
bertanya “kenapa kau berdoa seperti itu?” Beliau menjawab “sesungguhnya
perjuangan agama ini begitu sulit dan hanya sedikit yang akan mampu bertahan di
dalamnya.” Karena itu hari ini ana berdoa semoga kita termasuk yang sedikit
itu.
Sesungguhnya kebahagiaan terbesar adalah
ketika ana bisa bersamamu, ketika Allah menyatukan hati-hati kita dalam nuansa
ukhuwah dalam persaudaraan Islam. Dan hari ini ana telah menganggapmu saudara
dan ana harap hal yang sama terhadap ana.
Saudaraku, diakhir kepengurusan ini, ana
mohon lihatlah wajah ana sekali lagi. Jangan lupakan ana dan ana mohon
ceritakanlah kepada anak-anak dan keluargamu, tentang perjuangan kita, tentang
arti sebuah persaudaraan yang berlandaskan iman dan taqwa, tentang air mata
yang tertumpah dalam perjuangan.
Saudaraku, terakhir ana ingin menegaskan
kembali bahwa ana mencintaimu karena Allah maka ingatkan ana ketika ana
tergelincir dan doakan ana dalam setiap solatmu.
Dan terakhir inilah harapanku untukmu:
Saudaraku, bersamamu adalah semangat bagiku
Bersamamu adalah kenangan paling indah
bagiku
Ana mencintaimu karena Allah maka cintailah
ana karena Allah
Saudaraku, tawamu adalah bahagiaku dan
dukamu adalah luka bagiku
Semoga persaudaraan ini kekal dan kita
dipertemukannya dalam syurga
Semoga perjuangan ini menjadi ruh bagi kita
dan kita tetap istiqomah di jalan-Nya.
Wassalamualaykum wr wb.
Mengenang detik-detik
terakhir kepengurusan departemen kaderisasi PUSDIMA.
Teriring doa untuk seluruh sahabat..semoga Allah meneguhkan pijakan kaki-kaki ini di jalan dakwah...
0 komentar:
Posting Komentar