Mungkin ini hanya sebuah kisah tentang nasihat seorang ayah pada
putrinya. Tapi ia menjadi kisah begitu berharga karena dua hal. Pertama, karena
orang yang memberi nasihat, dan kedua kepada siapa nasihat tersebut diberikan.
Ya, nasihat tersebut keluar dari lisan seorang manusia yang paling agung akhlaknya.
Setiap untaian kata yang keluar dari lisannya ibarat mutiara yang begitu
berharga. Dialah Baginda Rasulullah Saw. Dan orang yang mendapatkan nasihat
tersebut adalah putri kesayangan Beliau, Fatimah Az Zahra ra.
“Kelak di Syurga, yang akan
memimpin para muslimah penghuni Syurga adalah Fatimah r.a. ia adalah teladan para
muslimah sepanjang zaman” Begitulah keanggunan pribadi Fatimah ra yang diungkapkan
oleh Rasulullah saw.
Suatu hari masuklah Rasulullah SAW menemui anandanya Fatimah az-zahra.
Didapatinya anandanya sedang menggiling syair (sejenis bijian) dengan
menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis. Rasulullah
SAW bertanya pada anandanya, "Apa yang menyebabkan engkau menangis wahai
Fatimah? semoga Allah SWT tidak menyebabkan matamu menangis". Fatimah ra.
berkata, "ayahanda, penggilingan dan urusan-urusan rumah tangga lah yang
menyebabkan ananda menangis".
Lalu duduklah Rasulullah SAW di sisi anandanya. Fatimah ra melanjutkan
perkataannya, "ayahanda sudikah kiranya ayahanda meminta 'Ali (suaminya)
mencarikan ananda seorang jariah untuk menolong ananda menggiling gandum dan
mengerjakan pekerjaanpekerjaan di rumah?". Mendengar perkataan anandanya ini maka
bangunlah Rasulullah SAW mendekati penggilingan itu. Beliau mengambil syair
dengan tangannya yang diberkati lagi mulia dan diletakkannya di dalam penggilingan
tangan itu seraya diucapkannya "Bismillaahirrahmaanirrahiim". Penggilingan
tersebut berputar dengan sendirinya dengan izin Allah SWT. Rasulullah SAW
meletakkan syair ke dalam penggilingan tangan itu untuk anandanya dengan
tangannya sedangkan penggilingan itu berputar dengan sendirinya seraya
bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa sehingga habislah butir-butir
syair itu digilingnya.
Rasulullah SAW berkata kepada gilingan tersebut, "berhentilah
berputar dengan izin Allah SWT". Maka penggilingan itu berhenti berputar
lalu penggilingan itu berkata-kata dengan izin Allah SWT yang berkuasa
menjadikan segala sesuatu dapat bertutur kata. Maka katanya dalam bahasa Arab
yang fasih, "ya Rasulullah SAW, demi Allah, Tuhan yang telah menjadikan
engkau dengan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya, kalaulah engkau menyuruh
hamba menggiling syair dari Masyriq dan Maghrib pun niscaya hamba gilingkan semuanya.
Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah SWT suatu ayat yang
berbunyi : (artinya)
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
para malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang dititahkan-Nya kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang
dititahkan". Maka hamba takut, ya Rasulullah kelak hamba menjadi batu yang masuk
ke dalam neraka. Rasulullah SAW kemudian bersabda kepada batu penggilingan itu,
"bergembiralah karena engkau adalah salah satu dari batu mahligai Fatimah
az-zahra di dalam syurga".
Maka bergembiralah penggilingan batu itu mendengar berita itu
kemudian diamlah ia. Rasulullah SAW bersabda kepada anandanya, "Jika Allah
SWT menghendaki wahai Fatimah, niscaya penggilingan itu berputar dengan
sendirinya untukmu. Akan tetapi Allah SWT menghendaki dituliskan-Nya untukmu
beberapa kebaikan dan dihapuskan oleh Nya beberapa kesalahanmu dan diangkat-Nya
untukmu beberapa derajat.
Ya Fatimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suaminya dan
anak-anaknya, Maka Allah SWT menuliskan
untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan
mengangkatnya satu derajat.
Ya Fatimah, perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum
untuk suaminya maka Allah SWT menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah
parit.
Ya Fatimah, perempuan mana yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir
rambut mereka dan mencuci pakaian mereka maka Allah SWT akan mencatatkan
baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar
dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang.
Ya Fatimah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya
maka Allah SWT akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautshar pada hari
kiamat.
Ya Fatimah, yang lebih utama dari itu semua adalah keredhaan suami
terhadap isterinya. Jikalau suamimu tidak redha denganmu tidaklah akan aku
do'akan kamu. Tidaklah engkau ketahui wahai Fathimah bahwa redha suami itu
daripada Allah SWT dan kemarahannya itu dari kemarahan Allah SWT?.
Ya Fatimah, apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya
maka beristighfarlah para malaikat untuknya dan Allah SWT akan mencatatkan
baginya tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan darinya seribu
kejahatan. Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan maka Allah SWT mencatatkan untuknya pahala orang-orang
yang berjihad pada jalan Allah yakni berperang sabil. Apabila ia melahirkan anak maka keluarlah ia
dari dosa-dosanya seperti keadaannya pada hari ibunya melahirkannya dan apabila
ia meninggal tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun,
dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman syurga, dan
Allah SWT akan mengkurniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah serta
beristighfarlah untuknya seribu malaikat hingga hari kiamat.
Ya Fatimah, perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam
dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar maka Allah SWT akan
mengampuni dosa-dosanya semua dan Allah SWT akan memakaikannya satu persalinan
pakaian yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut
yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikurniakan Allah untuknya seribu
pahala haji dan umrah.
Ya Fatimah, perempuan mana yang tersenyum dihadapan suaminya maka Allah
SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat.
Ya Fatimah, perempuan mana yang menghamparkan hamparan atau tempat
untuk berbaring atau menghias rumah untuk suaminya dengan baik hati maka
berserulah untuknya penyeru dari langit(malaikat), "teruskanlah 'amalmu
maka Allah SWT telah mengampunimu akan sesuatu yang telah lalu dari dosamu dan
sesuatu yang akan datang".
Ya Fatimah, perempuan mana yang meminyakkan rambut suaminya dan janggutnya
dan memotongkan kumisnya sertakukunya maka Allah SWT akan memberinya minuman
dari sungai-sungai syurga dan Allah SWT akan meringankan sakratulmautnya, dan
akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman syurga serta
Allah SWT akan menyelamatkannya dari api neraka dan selamatlah ia melintas di atas
titian Sirat".
Indah bukan nasihat tersebut. Sebuah nasihat yang Rasulullah saw
tidak hanya tujukan kepada putri Beliau saja namun kepada para
muslimah yang mendambakan menjadi wanita yang merindukan syurga dan syurga pun
merindukan kehadirannya. Ya, menjadi isteri yang sholehah. Isteri yang senantiasa berjuang bersama-sama suami menyebarkan
fikrah Islamiyyah.Keletihan suami setelah melaksanakan tugas harian dan
berdakwah disambut dengan wajah yang berseri dengan ucapan kata-kata yang dapat
member kekuatan jiwa untuk lebih istiqamah, ketika menghadapi banyaknya
permasalahan, tanpa mempunyai perasaan bosan dan jemu. Mengizinkan dan merasa
bahagia melihat suami menjalankan tugas Islam tidak kira masa dan waktu.
Bersedia memberikan rumahnya, hartanya dan masanya untuk tugas yang murni ini dengan
hati yang penuh redha. Isteri yang senantiasa melaksanakan tugas-tugas yang
diamanahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan bersedia untuk menghadapi
segala ujian-ujian dari Allah SWT.
Terakhir, sebagai penutup catatan ini, saya
ingin menyampaikan sebuah hadist yang pernah disampaikan Rasulullah SAW:"Sebaik-baik wanita ialah
perempuan yang apabila engkau memandangkan ia menyukakan hati dan apabila
engkau tidak ada ia menjaga harta engkau dan memelihara dirinya." Semoga aku, kamu dan kita
semua termasuk menjadi sebaik-baik wanita seperti yang dimaksudkan hadist
diatas. Allahumma amin.
Wahai diriku yang dhoif…senantiasalah belajar meneladani Fatimah
ra.
Untuk
saudariku muslimah dimanapun berada,
ketika saat ini engkau telah menikah, maka temukanlah kunci pintu syurga di
rumahmu…