Mengenang Saat Pertemuan Di KUA


Pagi hari semilir angin meniup dedaunan
butir-butir kecil air hujan membasahi bumi
dan lembar demi lembar kelopak daun yang mulai berguguran
membias indah menyimpan berjuta senyuman

Di balik kaca jendela
Ku duduk terdiam termenung
Ku tatap jauh melintas angkasa yang menyirat rahasia Tuhan
sesekali ku menghembus nafas panjang
Batinku mengadu pada pemilikNya :
"Rabbi, permudahkanlah urusan Hamba untuk melengkapi separuh dienMu. Bimbinglah hamba tuk bisa melalui saat-saat pertemuan dengannya. Lelaki yang Engkau pilih tuk menjadi tambatan hati."

Yah... Hari itu tepatnya tgl 12 Maret 2012 seseorang kan datang menyatakan keseriusannya menikahi diriku... Segaris senyum terukir di wajah disaat mengenang masa-masa di SMA dulu. Saat mengenali dan berinteraksi dengannya. Tidak ada getaran-getaran itu hadir.. Setelah waktu berlalu begitu panjang, kini takdir justru mempertemukan kami kembali, tidak sebagai reuni teman lama, melainkan sebagai bukti komitmen kami tuk mengarungi hidup bersama dalam ikatan pernikahan.

Ternyata takdir adalah hal muthlak yang akan terjadi... Persoalannya hanya atas Izin dari Allah swt tentunya.. Dia lah Rabb yang telah menulis dalam lembaran lembaran takdir (lauh mahfuz) bahwa kelak aku dan "dia" akan hidup bersama.. Mengarungi bahtera cinta seperti saat ini.. Padahal waktu itu aku tak pernah menyangka aku akan menikah saat masih kuliah, dan bersama dengan si "dia" yang telah bertahun tahun tak jumpa, tanpa komunikasi, bukan teman akrab, apalagi pacar (istilah kaum marginal)..

"Tarbiyah" mungkin ini kata yang tepat yang dijadikan oleh Allah swt sebagai asbab pertemuan kami... Di jalan cinta inilah kami bertemu di salah satu stasenya, yah stase "membina rumah tangga Islami"... Tidak dapat dipungkiri bahkan memang demikianlah adanya... Saudara_saudara kami di jalan "tarbiyah" lah yang telah banyak mengurusi pernikahan kami... Mulai dari ta'aruf, khitbah, sampai walimahtul ursy... Semoga Allah swt mwngistiqomahkan kami dalam jama'atuddakwah ini... Jalan cinta para manusia yang mengharapkan ampunan dan pertemuan dengan Allah swt..

Hal yang lumrah bagi kami dalam lingkungan "tarbiyah" untuk melakukan proses ta'aruf terhadap calon pasangan.. Sebelum kami datang ke KUA kami melalui lingkungan "tarbiyah" telah mengenal biografi satu sama lain dengan saling bertukar data yang kami sebut proposal pernikahan.. Hehe kaya' propsal kegiatan aja...

Yang namanya proposal bisa diterima atau di tolak! Karena menikah bagi kami bukan hanya soal cinta, melainkan visi hidup dengan seluruh karakternya... Sehingga pernikahan itu bukan hanya penyatuan fisik tapi juga penyatuan jiwa, penyatuan fikroh, penyatuan 2 keluarga besar... Itulah sebabnya sejak awal dan akhir proses ini kami melibatkan lingkungan "tarbiyah"... Yah jalan cinta yang melengkapi hidup kami dengan bekal untuk mendapatkan keridhoan Allah swt di dunia dan akhirat nanti insyaAllah...

Kami akhirnya akan bertemu di KUA,

Saat itu hari pun tertatih-tatih merambat siang
mentari mulai menggeser di antara awan-awan mendung
camar-camar riang bernyanyi menghias lelangit yang mulai menerang.

"Ayo Nak, kita berangkat sekarang.
Ucapan Abi membangunkanku dari lamunan.
Ku tatap sosok lelaki hebat itu, wajahnya senyum sumeringah sambil sesekali tangannya merapikan bajunya. Abi benar-benar rupawan siap bertemu calon besan dan "Dia".

Ku tidak ubahnya Nisa kecil yang membuntuti abi dari belakang. Langkahku lemah gontai, tak kuat Menginjak bumi. Bulir-bulir keringat dingin mulai bermunculan satu persatu. Jantungku berdebar sangat kencang. Tak pernah ku secemas ini. "Ya Rabb, seperti apa warna pertemuan nanti? Berikanlah ketenangan pada hamba..."

Akhirnya,
tibalah ku di KUA. Jantungku terus berdegup kencang. Wajahku pucat pasi. Ku terus berjalan mengikuti abi memasuki bangunan mungil itu.
namun...
langkahku tiba-tiba terhenti
melihat sosok bayangan lelaki di salah satu sudut ruangan.
"Apakah itu "dia" ?..
tanyaku dalam hati
dan langkahku pun ku teruskan hingga mendekati sebuah meja panjang dan dua kursi dihadapannya.

"Assalamualaykum, silakan duduk ukhti."
Sapa lelaki yang ku lihat tadi. Ternyata beliau adalah ustad. Burhan, anggota DPRD Nunukan dari fraksi PKS yang ikut mendampingi pertemuan kami saat itu.

"Akh Yakub solat dulu. Sebentar lagi kemari. Calon pengantin kita tegang sekali." (Celoteh ust. Burhan)
Beliau mencoba mencairkan suasana.
Ku paksakan diri untuk tersenyum. Entah seperti apa hasilnya. Lantas kemudian, Sekilas ku pandangi kursi yang tak jauh dari tempatku duduk, ada sebuah jaket yang bertuliskan KAMMI. Hatiku berdesir. Ku tahu jaket itu pasti miliknya. Ku tundukkan pandanganku dalam-dalam.

Seolah mengetahui kegalauanku, Sang Ustad kemudian mengajukan beberapa pertanyaan seputar perkuliahan, aktivitas dakwah di samarinda, dan kondisi mahasiswa Nunukan yang aktif tarbiyah. Terlihat sekali keinginan besar beliau agar mahasiswa Nunukan kembali membangun kota ini. Obrolan kami terputus saat terdengar seseorang mengucapkan salam dari arah pintu masuk. Ku mengenal suara itu. Suara yang tak asing di telingaku. Yah, itu "dia" yang menawarkan cinta suci kepadaku beberapa waktu lalu dalam sebuah proposal pernikahan..

Kepalaku terasa berat, sehingga ku tak sanggup lagi menegadahkan wajahku. Sekujur tubuhku serasa membeku. Hatiku diselimuti cemas, bahagia, malu, semua bercampur menjadi satu. Tak pernah ku rasakan getaran Cinta Seperti saat ini. Beberapa saat kemudian, kami secara bergantian di wawancara oleh petugas KUA. Setelah itu melapor ke Kantor Kecamatan. Semuanya kami lakukan ditemani orang tua masing-masing, Ustad serta seorang seorang ummahat. Dari awal hingga akhir pertemuan kami, tidak ada sapaan, tidak ada obrolan di antara kami. Bahkan hingga perpisahan itu tiba, tidak ada keberanian sedikitpun untuk melihat wajahnya. Meskipun demikian, pertemuan singkat itu membuat hatiku dipenuhi cinta akan dirinya, lelaki pilihan Allah untukku yang kini menjadi suamiku.

Matahari kini beranjak meninggalkan peraduannya,
Rembulan siap menyinari dengan kelembutannya,
Camar-Camar itu kembali bernyanyi di ranting pepohonan
menghias indah sore di detik_detik menanti hari pernikahanku...

1 komentar:

cici mengatakan...

Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny

Posting Komentar