samarinda, 2011
2005
saat registrasi mahasiswa baru, mereka mendatangi ku dan menyapa dengan ramah seraya menawarkan bantuan untuk registrasi mahasiswa baru ketika itu.
ku masih ingat saat ku dihertak seorang senior saat ku tidak menuruti keinginannya tuk mengikuti gerakan aneh ala ospek.
sekali lagi mereka datang melindungi dan membelaku...
masih tergambar begitu jelas, ketulusan mereka membimbing ku bersama sahabat-sahabatku yang lain...
hingga pada akhirnya, ketika tawaran itu datang untuk bergabung bersamanya,
maka tidak ada keraguan sedikitpun untuk menolaknya...
2007
ku pernah membuat coretan sederhana tentangnya saat menjelang musyawarah akhir kepengurusan. ku menyimpannya dalam catatanku hingga hari ini...
Ketika Matahari menampakkan sinarnya di pagi hari
Dan ketika bulan mengiringinya di malam hari
Detik demi detik berlalu, hari dan bulan berganti
Tak terasa ku sampai diakhir kepengurusan
Asy-syifaa’ ku...
Yah...memang tidak terasa waktu berlalu
Ketika amanah itu menyapa,
Ku masih merasakan betapa gemetarnya tubuh ini
Ku masih merasakan betapa tidak pantasnya diri ini
Ku masih merasakan ketakutan pada-Nya
Hingga ku sambut amanah itu dengan tangisan
Yang kuharapkan semoga terbalaskan dengan senyuman saat
bersua dengan-Nya
Asy-syifaa’, itulah nama tuk menyatakan eksistensimu
Allah, kau jadikan ruh perjuanganmu
Rasulullah, sebagai teladan pergerakanmu
Islam, kau jadikan sebagai nafas langkahmu
Ukhuwah, sebagai teman karibmu
Syahid, adalah kerinduanmu...
Kampus kedokteran ini, saksi perjuanganmu
Asy-syifaa’, itulah nama tuk menyatakan eksistensimu
Dunia, bukanlah tujuan akhirmu
Pujian manusia, bukanlah dambaanmu
Malaikat, bukanlah sifat orang-orang yang berjuang
bersamamu
Melainkan belajar dan terus memperbaiki diri
Bersamamu, ku belajar mengenali hakikat diri ini...
Bersamamu, ku merasakan nikmatnya ukhuwah
Ya... Ukhuwah, ku jadikan penawar kelelahan ini
Setahun berada di barisan terdepan bersama orang-orang
yang terbaik
Wajah mereka memancarkan cahaya
keimanan
Akhlak mereka membuat ku
semakin mencintai allah dan akhirat
Tutur kata mereka menyejukkan
hati ini
Mereka mengingatkan ketika ku
lalai
Menjadi penerang ketika ku
dalam kegelapan,
Menjadi penghibur ketika ku
dalam kesedihan
Bersama mereka, tidak sedikit ujian dan jurang kami lalui
Bersama mereka, terkadang
dengan tetesan keringat dan air mata menyertai langkah ini
Karena kami merindukan
kenikmatan terindah yang dijanjikan-nya
Menatap wajah nya tanpa
hijab!!!
2009
ku pernah menulis sebuah nasihat:
ikhwah sebagian
diantara kita, menjadikan amanah dakwah ini sebagai aktivitas untuk mengisi
waktu luang kita, ”menyalahkan’ dakwah ketika nilai ujian kita menurun, memilih
absen dari dakwah di fase-fase terakhir studi kita dengan menyusun rangkaian
kata untuk membenarkan kesalahan kita. ”Afwan, ane lagi sibuk nyelesaikan tugas
akhir, g bisa ikut syuro lagi”, ”Gimana ya Akhi/ukhti, ana g bisa nerima amanah
ini, kedepannya ana uda co-asst, jdi bla..bla..bla”. Ikhwah, begitu banyak
orang yang berguguran dijalan dakwah ini (tasaquth) karena tersibukkan dengan
aktivitas dunia sehingga akhirnya mereka lupa dan lalai dari kewajiban yang
mulia ini, sebaik-baik profesi. Moga Allah selalu memberikan keikhlasan,
kesabaran, serta keistiqomahan pada diri kita dalam melaksanakan amanah dakwah
ini. Allahumma amin.
2011
Kini telah ada generasi baru yang menggerakkannya dan selamanya akan begitu.
“Dalam setiap fase, selalu ada pekerja-pekerja dakwah yang kelelahan. Jika mereka lelah kerena mengusung kebenaran, niscaya Allah akan menguatkan mereka kembali. Namun, jika mereka lelah kerena tergoda oleh gemerlapnya dunia, maka akan ada pekerja lain yang bersedia menggantikannya. Ketahuilah bahwa dakwah itu tidak akan pernah kehabisan pekerja. Ikut atau tidaknya kita dalam dakwah ini, kereta dakwah masih akan terus melaju menuju syurga.”
Kini dan selamanya
ia akan selalu dihati, karena ia...sesuatu banget!!!
“Dalam setiap fase, selalu ada pekerja-pekerja dakwah yang kelelahan. Jika mereka lelah kerena mengusung kebenaran, niscaya Allah akan menguatkan mereka kembali. Namun, jika mereka lelah kerena tergoda oleh gemerlapnya dunia, maka akan ada pekerja lain yang bersedia menggantikannya. Ketahuilah bahwa dakwah itu tidak akan pernah kehabisan pekerja. Ikut atau tidaknya kita dalam dakwah ini, kereta dakwah masih akan terus melaju menuju syurga.”
Kini dan selamanya
ia akan selalu dihati, karena ia...sesuatu banget!!!
0 komentar:
Posting Komentar