Suamiku,
Ia yang telah menciptakan kita dari satu
jiwa yang awalnya tidak memiliki nama
Menyempurnakan bentukmu lalu
menciptakanku dari rusuk kirimu
Setelah sebelumnya, Ia telah
menuliskannya di kitab Lauhl Mahfudz
Kemudian semua menjadi ghaib, tersimpan
rapi di langit sana
Suamiku,
Dalam kehidupan dunia, seperti diriku,
engkaupun menjadi rahasia
Yang belum terungkap hingga waktunya
Kita lalui jalan kita masing-masing
Larut dalam aktivitas perbaikan dan
perubahan
Hingga kemudian kita dipertemukan dalam
sebuah skenario indah-Nya
Suamiku,
Seorang pernah bertanya padaku tentang
dirimu,
Dan bagaimana cara pertemuan itu?
Kala itu ku katakan, dirimu adalah takdir
yang telah ditetapkan-Nya
Merupakan karunia terbaik atas keshalihan
diri
Dan diantara banyak pilihan
pertemuan kita
Ku memilih untuk bertemu denganmu di
jalan terindah bernama jalan dakwah!
Suamiku,
Seorang pernah bertanya padaku, bagaimana
ku bisa “berani” mempertaruhkan
Separuh dien ini untukmu yang asing dalam
kehidupanku?
Kala itu ku katakan, lewat
munajat-munajatku,
Shaum sunnah, serta petuah dari orang-orang
shalih-lah,
Ku harapkan kemantapan hati itu akan hadir
Bahwa dirimu adalah orang tepat yang akan mendatangkan
Kebaikan segala urusan dunia-akhiratku
Suamiku,
Sungguh dakwah ini telah mengajarkanku
makna kehidupan dan cinta sejati
Ku sangat mencintai jalan ini dan ingin
terus berada didalamnya
Sehingga dalam doaku, ku selalu memohon
pada-Nya atas kehadiran seseorang
Yang akan menjadi teman meniti jalan
juang ini.
Seseorang yang menjadikan dakwah bagian
dari hidupnya
Yang mencintai Allah dan Rasul-Nya diatas
segalanya
Dan Allah yang maha Mengabulkan doa,
menghadirkanmu sebagai jawaban atas doa itu
Suamiku,
Kepada-Nya semata kita memohon agar ku
bisa menjadi amanah terindahmu
Sebagai sebaik-baik amanah, Sebagai
sebaik-baik harta dunia bagi seorang mukmin
Kepada-Nya semata kita memohon agar
engkau bisa menjadi qawam dalam keluarga
Sebagai sebaik-baik imam yang akan
menghantarkan keluarga kita ke gerbang syurga
Kepada-Nya semata kita berdoa agar sejarah
peradaban itu lahir dari rumah kita
Sebagai sebaik-baik keluarga yang diberkahi
keturunan penerus dakwah Ilallah
Mereka akan kita didik agar takut kepada
Rabb-Nya serta bangga terhadap Dien ini
Sebagai sebaik-sebaik risalah yang
mendatangkan rahmat bagi seluruh alam
Suamiku,
Kita menyadari akan banyak ujian yang
pasti kita temui dalam menggapai mimpi indah itu
Dalam sujud-sujud kita, kita mohonkan pada-Nya
kekuatan serta keteguhan iman
Dalam pergaulan, kita hadirkan budaya
saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran
Dengan begitu, moga rumah tangga inilah
yang menjadi kendaraan kita
Menuju negeri akhirat-Nya yang kekal
***
Dedicated For My Husband, Andi Yakub
Abdullah
“Membentuk keluarga barokah dunia
akhirat” Itulah citamu dan citaku. Itulah visi kita!!!
Suamiku, Mari kita lukis “peradaban dan cita kelangitan”
berawal dari sini.
Dari rumah kita!!!